Kamis, Agustus 20, 2009

Manajemen Produksi

Setelah kita mengetahui apa itu produksi di postingan yang lalu, kini mari kita masuk ke pembicaraan tentang isi dari produksi itu sendiri.

Dalam melakukan kegiatan produksi ada berbagai faktor yang harus dikelola yang sering disebut sebagai faktor – faktor produksi yaitu :
1. Material atau bahan.
2. Mesin atau peralatan.
3. Manusia atau karyawan.
4. Modal atau uang.
5. System atau Manajemen.

Dengan demikian manajemen operasi berkaitan dengan pengelolaan faktor – faktor produksi sedemikian rupa sehingga keluaran (output) yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen baik kualitas, harga maupun waktu penyampaiannya.


Sekilas telah disebutkan dari uraian di atas bahwa manajemen produksi operasi bertanggung jawab atas dihasilkannya keluaran (output) baik yang berupa produk maupun jasa yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau serta disampaikan tepat pada waktunya.

Bertitik tolak dari tanggung jawab ini maka ukuran kinerja suatu sistem operasi dapat diukur dari,
  1. Ongkos Produksi : Bila dikaitkan dengan tujuan suatu sistem usaha, maka ukuran kinerja sering diukur dengan keuntungan yang dapat dicapai, namun seperti diuraikan diatas bahwa sistem produksi hanyalah salah satu dari sub sistem yang ada dalam suatu sistem usaha, sehingga untuk mengukur seberapa besar kontribusi sistem operasi di dalam pencapaian keuntungan bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu untuk mengukur kinerja sistem produksi diambil ukuran waktu operasi tertentu (biasanya dalam waktu satu tahun). Ongkos produksi ini meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk / jasa ketangan konsumen. Dengan ongkos produksi yang murah diharapkan bahwa produk / jasa dapat dipasarkan dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsume.
  2. Kualitas Produk / Jasa : Kenyataan menunjukan bahwa konsumen tidak hanya memilih produk/jasa yang harganya murah namun juga produk/jasa yang berkualitas, oleh sebab itu baik buruknya suatu sistem produksi juga diukur dari kualitas produk/jasa yang dihasilkan. Ukuran kualitas produk yang dimaksudkan disini tentunya yang disesuaikan dengan selera konsumen bukan ukuran kualitas secara teknologi semata.
  3. Tingkat Pelayanan : Bagi konsumen untuk menilai baik buruknya suatu sistem produksi / operasi lebih dinilai dari pelayanan yang dapat diberikan oleh system produksi kepada konsumen itu sendiri. Berbicara mengenai tingkat pelayanan (service level) merupakan ukuran yang tidak mudah untuk diukur, sebab banyak dipengaruhi oleh faktor – faktor kualitatif, walaupun demikian beberapa ukuran obyektif yang sering digunakan antara lain : Ketersediaan (availability) dan kemudahan untuk mendapatkan produk / jasa.Kecepatan pelayanan baik yang berkaitan dengan waktu pengiriman (delivery time) maupun waktu pemrosesan (processing time).

Agar dapat dicapai kinerja sistem operasi diatas maka seorang manajer produksi / operasi dituntut untuk mempunyai sedikitnya dua kompetensi, yaitu :
  • Kompetensi Teknikal yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pemahaman atas teknologi proses produksi dan pengetahuan atas jenis – jenis pekerjaan yang harus dikelola. Tanpa memiliki kompetensi teknikal ini maka seorang manajer produksi / operasi tidak akan mengerti apa yang sebenarnya harus diperbuat.
  • Kompetensi Manajerial yaitu kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber daya (faktor – faktor produksi) serta kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Kompetensi ini sangat diperlukan mengingat penguasaan pengelolaan atas faktor -– faktor produksi serta menjalin koordinasi dan kerjasama dengan fungsi – fungsi lain yang ada didalam suatu unit usaha merupakan keharusan yang tak dapat dihindarkan.

Pengelolaan sistem produksi (manajemen produksi) akan melibatkan serangkaian proses pengambilan keputusan operasional, keputusan – keputusan taktikal bahkan keputusan strategis.
Secara umum ada 5(lima) jenis kategori keputusan esensial didalam manajemen produksi, yaitu keputusan yang berkaitan dengan :
  1. Proses Produksi : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada prinsipnya berkaitan dengan penentuan wahana atau fasilitas fisik yang dipergunakan untuk terjadinya transformasi input menjadi produk / jasa. Keputusan yang dimaksud meliputi : Teknologi produksi, Type peralatan, Jenis proses dan aliran proses produksi, Tata letak fasilitas. Pada umumnya keputusan – keputusan yang diambil dalam kategori ini berdampak jangka panjang dan tidak mudah diubah dalam waktu yang singkat (long term strategic decision).
  2. Kapasitas : Keputusan – keputusan yang termasuk dalam kategori ini berkaitan dengan penentuan kemampuan sistem produksi untuk menghasilkan barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Dipandang dari sudut waktu dibedakan atas. Keputusan jangka panjang, antara lain penentuan kapasitas design sistem produksi, expansi kapasitas, integrasi vertikal, integrasi horisontal dsb, Keputusan jangka menengah, antara lain penentuan sub kontrak, penambahan mesin, rekrutasi tenaga kerja dsb, Keputusan jangka pendek, pada prinsipnya berkaitan dengan pengalokasian pendayagunaan sumber – sumber yang tersedia untuk menghasilkan barang yang diminta konsumen. Keputusan ini diantaranya adalah penjadwalan produksi (Scheduling & dispatching), pengaturan mesin dsb.
  3. Persediaan (Inventory) : Keputusan yang termasuk dalam kategori ini pada hakekatnya berkaitan dengan pengaturan material yang diperlukan untuk keperluan produksi, mulai dari pengaturan bahan baku, barang setengah jadi maupun produk jadi. Ditinjau dari segi permasalahan yang dihadapi, keputusan ini dapat dibedakan atas keputusan tentang operating system persediaan dan keputusan tentang policy persediaan.
  4. Tenaga Kerja : Mengelola orang merupakan pekerjaan terpenting yang perlu dibuat oleh seorang manajer mengingat tenaga kerja tidak hanya sebagai salah satu faktor produksi tetapi merupakan faktor penentu dari keberhasilan semua aktivitas didalam sistem produksi. Keputusan dalam kategori ini dimulai sejak proses seleksi karyawan sampai dengan pensiun. Adapun keputusan – keputusan rutin diantaranya penugasan karyawan, pengaturan lembur dan cuti, penggiliran kerja dan sebagainya.
  5. Kualitas Produksi : Manajer produksi bertanggungjawab atas kualitas dari barang / jasa yang dihasilkan, oleh sebab itu manajer produksi wajib untuk melakukan kegiatan – kegiatan agar produk / jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Dengan demikian sedikit banyak telah kita ketahui bagaimana sebenarnya produksi tersebut.

Read More / Selanjutnya....

Kamis, Agustus 13, 2009

Tentang Sistem Produksi

Sebenarnya tanpa kita sadari pekerjaan kita itu masuk ke golongan produksi atau tidak ya...?

Apakah produksi itu hanya digolongkan pada kegiatan pabrik saja...!!!

Memang benar sekali banyak pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang nyata seperti permesinan, perabot, semen, elektronik dan lainnya, namun sebenarnya pengertian produksi bila ditelusuri akan semakin meluas cakupannya.

Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank, pos, telekomunikasi, dan lainnya bisa digolongkan juga sebagai kegiatan produksi.

Ada sedikitnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha pabrikasi, yaitu...

1. Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga produktivitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha jasa yang keluarannya berupa pelayanan
2. Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan standarnya
3. Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang tidak dapat dielakkan
4. Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan

Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :

A. Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakan dengan jelas seperti dijumpai pabrik kendaraan bermotor dan elektronik pada umumnya.

B. Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen.

C. Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran. Dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.

Ditinjau dari kedatangan konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi produksi dapat dibedakan atas :

1.Job Order, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan beraneka ragam sesuai dengan permintaan konsumen.

2. Flow Order, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
Flow shop dapat dibedakan atas :
- Flow line/batch
- Assembly line dan
- Final line

3. Project Order, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.

Nah sudahkah kita mengerti tentang bidang pekerjaan yang kita jalankan saat ini.....??

Read More / Selanjutnya....

Jumat, Agustus 07, 2009

Memory kapasitas 64 Gigabyte


Toshiba berencana akan menjadi yang pertama untuk menghadirkan kartu SDXC ke pasar, dengan pengujian sampel dari versi 64GB dimulai pada bulan November ini dan akan diproduksi masal 2010.

SDXC backers berjanji kapasitas dan kecepatan transfer data untuk SDXC, yang penting untuk perangkat seperti kamera video yang dapat menghasilkan banyak menyimpan data pada tingkat yang berkelanjutan.

Tetapi pada awalnya, generasi baru dari Toshiba SDHC akan cocok dengan SDXC maksimum 60MBps data kecepatan membaca, dan maksimum 35MBps data kecepatan menulis, perusahaan akan mengumumkan menggunakan high-speed interface UHS104.
Tapi apakah Anda benar-benar membutuhkan kapasitas sebesar itu ?

Jadi, SD memiliki banyak momentum, dan generasi SDXC pasti memiliki potensi untuk terus melebihi harga CompactFlash sementara juga menjadi kompetitif dalam kapasitas dan kecepatan transfer data.

Dengan ukuran kecil dibandingkan dengan SD CompactFlash merupakan aset ketika mencoba memencet sebuah slot dalam komputer atau kamera. Tetapi beberapa fotografer profesional pasti akan sangat membutuhkannya.
Read More / Selanjutnya....

Kamis, Agustus 06, 2009

Award dari sahabat unuk mu sahabat


Setelah pulang dari Jum'at an baru buka blog dah dapat award nich dari seorang sahabat...thanx ya buat Krisbiatno
Dalam postingannya ini akan memberikan PR untuk mencantumkan link-link dibawah ini:
1. Akhi Rido Wahyudi
2. Imam setiawan
3. Senja
4. Deni (betawi)
5. Mas Doyok
6. Nophie's
7. Dedy Rahmat
8. Mlaty Ajah
9. Krisbiatno
10. Santai Disini Yuk

Segabai tanda persahabatan akan kuberikan kembali award ini kepada 10 temanku dibawah ini...
mereka adalah Basri, simple, Blekenyek, Nano, LindaNov, Eko Hero, Saung web, Risal, Hand1771, Genial

Sahabat yang menerima award ini tolong cantumkan 10 link diatas, hapus no 1 dan no 10 cantumkan link sahabat...
Terimakasih


Read More / Selanjutnya....

Senin, Agustus 03, 2009

Pesawatku yang malang...


Kembali terjadi pesawat Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MZ 9760D itu hilang kontak pada Minggu, pukul 10.28 WIT dalam penerbangan dari Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, menuju Lapangan Terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Menurut jadwal, pesawat itu seharusnya mendarat di Oksibil pukul 11.05 WIT.
Ampisibil merupakan check point terakhir, 6 kilometer sebelum Bandar Udara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Jadi sebenarnya pesawat itu sudah hampir sampai tujuan,” berada di Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Bambang Bhakti, membenarkan pesawat Twin Otter milik Merpati Nusantara Airlines yang hilang di Papua pada Minggu lalu, dan sudah ditemukan sekitar pukul 06.00 WIT 4 Agustus 2009 (Waktu Indonesia bagian Timur) di Ampisibil.

Menurut dia, pesawat Twin Otter itu ditemukan oleh Kapten Pilot Erick dari pesawat milik Associated Mission Aviation (AMA) yang tengah melintas di kawasan itu.

Masih banyak lagi daftar pesawat komersil seperti Garuda, Lion Air, Mandala Air, Adam Air, Batavia Air, dan Trigana Air yang berjatuhan karena human error atau technical problem lainnya, yang tidak sempat kami bahas kali ini.
Sungguh memprihatinkan dimana si penumpang ingin sampai tujuan bertemu sanak dan saudara, namun memang rejeki, jodoh, dan mati sang penciptalah yang mengetahuinya.

Klik : Informasi Pesawat jatuh dari Tahun 1937 ~ 2009

Berikut ini juga yang terjadi pada penerbangan pesawat TNI kita :

Pertama tahun 1991 Hercules TNI AU jatuh di daerah condet jakarta, sekitar 150 prajurit Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU Gugur karena kecelakaan ini.
Ada juga yg gagal pendaratan ..wah kasian juga ya para prajurit kita tewas sebelum bertempur hanya karena kelalaian atau technikal error.

11 Maret 2008, helikopter latih TNI AU jenis Bell-47G Soloy buatan tahun 1976 jatuh di ladang tebu Desa Wanasari, Subang. Satu orang tewas dan satu orang luka berat.

26 Juni 2008, pesawat Cassa TNI AU A212-200 jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, 18 penumpang tewas.

Pada 6 April 2009 lalu, sebuah pesawat Fokker 27 TNI-AU jatuh di hanggar Lanud Hussein Sastranegara, Bandung, dan menabrak serta menghancurkan dua pesawat lainnya yang berada di dalam hanggar. Dua pesawat yaitu Draya Air MC 212200 dan Batavia Air Boeing 737, tertimpa pesawat tersebut. Akibat peristiwa itu, sebanyak 23 orang penumpang meninggal, terdiri dari 17 siswa penerbangan dan enam pengajar.

Kemudian pada 11 Mei 2009, sebuah pesawat Hercules jatuh tergelincir saat akan mendarat di Bandara Wamena, Papua. Dugaan awal kapal tersebut mengangkut logistik Pemilihan Legislatif 2009.

Saat ini kita telah saksikan lagi Pada 20 Mei 2009, pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara jatuh di permukiman penduduk di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur. .

12 Juni 2009, pesawat Heli Super Puma milik TNI Angkatan Udara terjatuh di Lapangan Udara Atang Sanjaya, Bogor, Jawa Barat. Akibatnya, dua dari tujuh penumpang meninggal dunia, sisanya mengalami luka berat.

Ini merupakan peristiwa jatuhnya pesawat milik TNI-AU, dalam kurun waktu Januari-Juni 2009
Apalagi mengingat buatan pesawat tersebut adalah buatan tahun 70an.

Semoga semua yang terjadi bisa kita ambil hikmahnya

Read More / Selanjutnya....

Komentar posting Santai Disini yuk ... !!! Terima Kasih.

Posting terkini