Kamis, September 17, 2009

Mohon Maaf Lahir Batin 1430H


Taqoballahu Minnaa Waminkum, Shiyamanaa Washiyamakum, Kullu ‘Amin Wa Antum Bikhoirin, Waja’alanallahu Waiyyakum Minal Aidzin al Faizin… Amin…

Ramadhan akan berakhir dan Syawal telah datang...
Hiruk pikuk seantero menghiasi panorama...
Hari yang dinanti telah tiba....
Iedul Fitri 1430H ku bersimpuh...

Mohon Maaf Lahir Bathin.....

Halal bi halal merupakan tradisi peleburan dosa dan saling memaafkan kesalahan antar sesama yang dilakukan umat islam di Indonesia dengan cara bersilaturrahim dan bersalam-salaman dengan keluarga, sanak-saudara dan sahabat. Tradisi halal bi halal hanya dilakukan di Indonesia dan konon pencetusnya adalah ulama’-ulama’ Jombang (KH. Wahid Hasyim & KH. Wahab Hasbullah, red).

Penghapusan salah dan dosa vertikal (hablu minallah) tlah dijanjikan, sekarang giliran kita melebur dosa antar sesama manusia (hablu minannaas) untuk menyempurnakannya.

Semoga di hari yang fitri ini kita dapat secara ihlas saling memaafkan, termasuk memaafkan diri sendiri, sehingga kita bersih dan siap melangkah yang lebih mantap dalam menuju sukses kita semua.


Read More / Selanjutnya....

Minggu, September 06, 2009

Supaya Tak Lagi Sakit Hati

Di dalam suatu hubungan, rasa sakit hati memang tak dapat dihindari. Dan rasa sakit hati ini terjadi pada bentuk komunikasi yang tak sempurna. Sakit hati yang menumpuk, suatu saat akan meledak menjadi kemarahan. Memiliki perasaan marah menunjukkan bahwa perasaan Anda telah disakiti dan harus segera dicari penyelesaiannya. Berikut ini beberapa saran untuk mengekspresikan kemarahan Anda secara pantas kepada pasangan:

1. MENGAMATI
Teliti, apakah kemarahan, rasa tersinggung, atau sakit hati Anda saat ini bertambah besar. Berapa lama Anda menyimpan perasaan yang mengganggu ini? Jika Anda marah kepada pasangan karena ia keluar malam bersama teman-temannya, mungkin masalah sebenarnya bukanlah itu, melainkan bagaimana Si Dia memberikan perhatiannya kepada Anda.

2. BERANI
Belajarlah untuk dapat bersikap berani. Jika Anda merasa sangat mudah terintimidasi, tuliskan perasaan Anda dan tunjukkan kepada pasangan.

3. JANGAN MENYALAHKAN
Jangan membuat pernyataan yang menyalahkan! Sebagian besar orang selalu memulai dengan pertanyaan yang paling merusak seperti, "Siapa yang benar dan siapa yang salah?" Kenyataannya, sebagian besar ketidaksepahaman didasari oleh interpretasi yang datang dari pengalaman pribadi, bukan karena kebenaran yang memang sudah terbukti.

4. MENDENGARKAN
Satu-satunya cara terbaik untuk mengatasi konflik adalah dengan menjadi pendengar yang baik untuk pihak lain. Sebagian besar orang hanya ingin didengar saja, dan hal ini merupakan bentuk dasar dari perasaan ingin diakui. Seringkali, solusi terjadi justru dari apa yang dibicarakan.

5. MENGUNGKAPKAN
Biarkan Si Dia mengutarakan perasaan sakit hatinya atau kesedihannya. Hal ini sangat baik karena bila tidak diungkapkan, perasaan marah dan sedihnya akan menumpuk dan membentuk dinding antara dirinya dengan Anda.

6. MENGAKUI
Bertanggung jawablah atas segala masalah yang Anda ciptakan, mau mengakuinya. Tanyakan pada diri Anda sendiri, "Bagaimana tindakan dan perkataan saya bisa mendukung terciptanya situasi seperti ini?"

7. TANGUNG JAWAB
Inilah langkah terakhir yang paling sulit dilakukan. Cari tahu, apa yang membuat situasi menjadi lebih baik di masa depan, dan apa yang dapat membuat situasi yang merusak tidak muncul lagi. Katakan pada pasangan, apa yang Anda perlukan darinya agar semuanya bisa menjadi lebih baik. Anda juga perlu bertanggung jawab atas apa yang perlu diperbaiki saat ini. Apakah hanya mendengar atau meminta maaf? Semua orang seringkali melupakan kedua hal itu

Sumber : Kompas
Read More / Selanjutnya....

Komentar posting Santai Disini yuk ... !!! Terima Kasih.

Posting terkini