Selasa, Juli 28, 2009

ETIKA DALAM KEPEMIMPINAN

santai disini

1. Apakah “Etika” itu?
Pada pengertian yang paling dasar, etika adalah sistem nilai pribadi yang digunakan memutuskan apa yang benar, atau apa yang paling tepat, dalam suatu situasi tertentu; memutuskan apa yang konsisten dengan sistem nilai yang ada dalam organisasi dan diri pribadi.

2. Apakah “Kepemimpinan yang Etis” itu

Kepemimpinan yang etik menggabungkan antara pengambilan keputusan etik dan perilaku etik; dan ini tampak dalam konteks individu dan organisasi. Tanggung jawab utama dari seorang pemimpin adalah membuat keputusan etik dan berperilaku secara etik pula, serta mengupayakan agar organisasi memahami dan menerapkannya dalam kode-kode etik.

3. Saran-saran untuk perilaku secara etik
Bila pemimpin etik memiliki nilai-nilai etika pribadi yang jelas dan nilai-nilai etika organisasi, maka perilaku etik adalah apa yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Ada beberapa saran yang diadaptasi dari Blanchard dan Peale (1998) berikut ini:

a. berperilakulah sedemikian rupa sehingga sejalan dengan tujuan anda
(Blanchard dan Peale mendefinisikannya sebagai jalan yang ingin anda lalui dalam hidup ini; jalan yang memberikan makna dan arti hidup anda.) Sebuah tujuan pribadi yang jelas merupakan dasar bagi perilaku etik. Sebuah tujuan organisasi yang jelas juga akan memperkuat perilaku organisasi yang etik.
b. berperilakulah sedemikian rupa sehingga anda secara pribadi merasa bangga akan perilaku anda. Kepercayaan diri merupakan seperangkat peralatan yang kuat bagi perilaku etik. Bukankah kepercayaan diri merupakan rasa bangga (pride) yang diramu dengan kerendahan hati secara seimbang yang akan menumbuhkan keyakinan kuat saat anda harus menghadapi sebuah dilema dalam menentukan sikap yang etik.
c. berperilakulah dengan sabar dan penuh keyakinan akan keputusan anda dan diri anda sendiri. Kesabaran, kata Blanchard dan Peale, menolong kita untuk bisa tetap memilih perilaku yang terbaik dalam jangka panjang, serta menghindarkan kita dari jebakan hal-hal yang terjadi secara tiba-tiba.
d. berperilakulah dengan teguh. Ini berarti berperilaku secara etik sepanjang waktu, bukan hanya bila kita merasa nyaman untuk melakukannya. Seorang pemimpin etik, menurut Blanchard dan Peale, memiliki ketangguhan untuk tetap pada tujuan dan mencapai apa yang dicita-citakannya.
e. berperilakulah secara konsisten dengan apa yang benar-benar penting. Ini berarti anda harus menjaga perspektif. Perspektif mengajak kita untuk melakukan refleksi dan melihat hal-hal lebh jernih sehingga kita bisa melihat apa yang benar-benar penting untuk menuntun perilaku kita sendiri.

(Diadaptasi dari presentasi “Ethical Leadership: Doing What’s Right”, Sara A. Boatman)


2 komentar:

  1. Bahasanya cukup tinggi...
    Seorang pemimpin harus mempunyai sifat yang dicontohkan Rasulullah "Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah" Jujur, dpt dipercaya, menyampaikan kebijakan/komunikasi, Cerdas.

    'n satu lagi harus adil dalam mengambil keputusan.
    Ingat pemimpin itu produknya "KEPUTUSAN" Jadi kalau ada pemimpin yang bijak dalam mengambil keputusan maka insyaAllah itu pemimpin yang uswah.

    Adil dalam menerapakan Reward 'n Punishmen (Penghargaan 'n hukuman) tanpa pandang bulu.
    Bagaimana menurut anda?

    BalasHapus
  2. Setuju Wi, memang kalo dilihat dari sudut pandang aqidah haruslah sang pemimpin itu mengikuti apa yang telah Rasulullah ajarkan.

    tidaklah mudah menjadi seorang pemimpin yang adil, setelah kita melihat beberapa pimimpin bangsa ini.

    BalasHapus

Komentar posting Santai Disini yuk ... !!! Terima Kasih.

Posting terkini